Cerita Layang - Sumatra Selatan


       
       Tersebutlah sebuah kisah dua orang hulubalang kakak beradik yang tersohor. mereka bernama Ratu Tunggak Rantau Sawangan Ramas Tanduan dan adiknya Cerita Layang. Ratu Tunggak Rantau mempunyai tiga orang anak, yaitu Itam Manis, Sindiran Dewa, dan si bungsu bernama Dewa Pasindiran. Ratu memerintah Tanjung Landan dengan adil, rakyatnya hidup damai dan saling menolong. Sedangkan Cerita layang sejak berumur sepuluh tahun meninggalkan negrinya tanpe meninggalkan pesandan tak ada kabar beritanya.          suatu hari ketika Cerita layang sedang duduk di tepi lautUjung Tanjung di Pulau Rencong, terlihat olehnya Pangeran Cilibumi Aceh berlayar menuju ke hulu Ketahun untuk menagih hutang. Kabarnya pangeran Cili selalu menabur racun bila orang yang berhutang tidak mau membayar hutangnya. Melihat gelagat tersebut Cerita Layang mencegat laju Pangeran Cili.         "Pangeran Cili, sebaiknya kau urungkan niat jahatmu itu. Kau terlalu tamakterhadap harta benda. Sebaiknya kau berikan saja sebagian kepadaku," kata Cerita layang.         "Cerita Layang, sebelum nyawaku disambar angin, semuanya tetap kupertahankan," jawab Pangeran Cili.         Maka terjadilah pertarungan sengit yang berlangsung hingga lima belas hari lima belas malam. Namun akhirnya, Cerita Layang dapat memenangkan pertarungan. Pangeran Cili mengaku kalah dan menyerahkan tujuh buah gedung di klam hulu, bermacam mata uang ringgit, tujuh gedung di kampung hilir penuh harta benda, emas dua puluh satu karung, dan seperiuk intan. Selanjutnya, Cerita Layang meneruskan berkelana.         Saat Cerita Layang sedang duduk di ujung pulau, tampak tiga rejung berisi harta benda dan berbagaiperabotan berukiran indah. Yang mengejutkan, ada dua orang anak kecil yang kelihatannya ditawan oleh dua orang bernama Malim Kumat dan Malim Pantap. Harta benda dan perabotan itu adalah hasil penagihan hutang kepada Ratu Tunggak. Sebelum berkeluarga, Ratu Tunggak rupanya dulu suka berjudi.Kabarnya setelah diambil semua hartanya, kehidupan Ratu Tunggak menyedihkan. Rakyat Tanjung Landan menjadi tidak tenteram dan sering terjadi bentrok antar warga.       "Wahai Penghulu Rantau, aku sengaja mencegatmu. tampak olehku kalian telah berbuat tidak baik. Sebaiknya kau lepaskan kedua anak itu," kata Cerita Layang kepada Malim Kumat dan Malim Pantap. Namun kedua penghulu rantau tersebut tak mau menyerahkan kedua anak tersebut, sehingga terjadilah pertarungan seru antara mereka. Sedangkan kedua anak yang terikat di batang pohon, Sindiran Dewa dan Dewa Pasindiran, dapat meloloskan diri dan segera melarikan diri masuk ke dalam hutan. Namun di suatu tempat, Sindiran Dewa dan Dewa Pasindiransepakat berpisah untuk mengadu nasip sendiri-sendiri.        Sindiran Dewa sampai di Muara Bengkuludan menetap disana, bahkan diaku anak oleh Hulubalang Anak Dalam Wirodi Wongso. Suatu hari ia mendengar bahwa Negri Tanjung Landan sudah rusak diserang Pangeran Cili. Kakaknya, Itan Manis dan ibunya, Ratu Tunggak ditawan. Ratu Agung, suami Ratu Tunggak, diikat di alang balai. Segera ia pergi menuju bumi Aceh dengan memakai rejung yang berlayar dengan sangat cepat.        Sesampai di rumah Pangeran Cili, ia menyelinap masuk dan segera melarikan Itam Manis dan ibunya lalu membawanya ke rejung di tepi pantai. Ketika kembali ke darat, ia sudah dihadang oleh Pangeran Cili dengan wajah marah. "Wahai Pemuda, siapakah kau ini?" kata Pangeran Cili.       "Pangeran Cili! sungguh jahat perbuatanmu. Aku akan bertarung melawanmu. Ketahuilah, aku anak Ratu Tanjung Landan," teriak Sindiran Dewa. Terjadilah pertemppuran seru. Tiba-tiba muncul Dewa Pasindiran membantu kakaknya bertarung melawan Pangeran Cili dan para pembantunya. Suasana sangat kacau akibat pertarungan. Cerita Layang juga terlihat dalam pertarungan, ia menjelaskan pada Sindiran Dewa maupun Dewa Pasindiran bahwa ia adalh adik dari Ratu Tanjung Landan. Keduanya gembira telah bertemu pamannyayang menghilang puluhan tahun. Selama setahun mereka berperang melawan Pangeran Cili dan anak buahnya. Hingga akhirnya Pangeran Cili terbunuhdan anak buahnya menyerah. Perng pun berakhir.      Meraka pun kembali ke Negri Tanjung Landan. saat sampai di Tanjung Landan, Sindiran Dewa melepas alang balai tempat bapaknya diikat. Mereka berpelukan haru, akhirnya dapat bertemu setelah lama berpisah. ketika sampai di rumah Ratu Agung bertanya, "Siapa orang tua ini?" Itam Manis tertawa, "Ayahanda, inilah paman Cerita Layang." Menangislah Ratu Agung, bersyukur dapat berkumpul lagi dengan adiknya itu.      Setelah beberapa saat, Sindiran Dewa menggantikan Ratu Agung menjadi raja di Tanjung Landan. Cerita Layang memutuskan menetap di Tanjung Landan dan tidak akan pergi merantau lagibahkan menganggap ketiga anak Ratu Agung sebagai anaknya sendiri.Bisnis online tanpa modal dengan clixsense :
 


__________________________________________________________________________________
Rejung : Kapal


Diceritakan oleh Yulia S. Setiawati
Ditulis ulang oleh Pangeran linglung dua










Tidak ada komentar:

Posting Komentar