Kecerdikan Raja Burung Parkit - Aceh

     Konon, sekelompok burung parkit hidup di sebuah hutan di daerah Aceh. Mereka memiliki seorang raja yang arif dan bijaksana. Mereka pun hidup dalam suasana yang rukun, damai, dan tenteram. Mereka amat disayangi oleh raja, sehingga mereka sangat patuh , hormat pada raja.

     Suatu ketika, seorang pemburu masuk ke hutan yang mereka tinggali. Keadaan pun tidak aman dan tenteram lagi, semuanya was-was. Pemburu membawa sangkar yang sudah diberi perekat pada bagian dalamnya. Tanpa rasa curiga, burung-burung parkit tersebut masuk ke dalam sangkar, tidak ketinggalan juga raja mereka. Diluar dugaan mereka, ternyata mereka terkena jebakan pemburu. Mereka tidak bisa terbang lagi karena perekat sudah menempel pada tubuh mereka. Semuanya panik. Namun ditengah kepanikan, mereka mendengar suara raja mereka. "jangan panik, tenanglah rakyatku,"kata raja. "kita semua bisa bebas lagi" lanjut raja.

     Raja kemudian mencari jalan keluar agar rakyat dan dirinya selamat dari perangkap pemburu. "Oh ya, aku sudah menemukan jalan keluarnya", imbuh raja. Kita semua pura-pura mati saja saat pemburu datang menghilangkan perekat dari tubuh kita. Kita pasti dibuang karena dikira sudah mati. Kita gunakan kesempatan itu untuk terbang sehingga kita semua lolos dari tangan pemburu". Bagaimana menurut kalian?, tanya raja sekaligus meminta pendapat mereka. Mereka semua setuju, lalu serempak menyahut, "kami setuju, baginda! "Tapi saat terbang semua harus serempak supaya pemburu tidak curiga,"lanjut raja. "Baiklah baginda, "jawab mereka. Si pemburu pun muncul. Ia langsung membersihkan perekat yang melekat pada tubuh burung-burung parkit itu. Tibalah gilirannya membersihkan tubuh raja, giliran terahir. Saat pemburu membersihkan tubuh raja, kaki raja terpeleset sehingga rakyatnya kadet dan mereka langsung terbang bersamaan. Namun raja berhasil ditangkap pemburu.
     Merasa nyawanya terancam, raja burung parkit pun mencari akal. Ia kemudian mengajukan sebuah permohonan bersyarat. Ia akan selalu menghibur si pemburu dengan kicauannyayang merdu asalkan tidak dibunuh. Permohonan raja burung parkit diterima. Ia selalu berkicau setiap harinya dengan suara yang merdu. Si pemburu pun terhibur setiap mendengar kicauan merdu raja burung parkit.

     Suatu ketika, kabar mengenai kemerduan suara merdu raja burung parkit sampai ke telinga raja manusia. Sang baginda pun memanggil si pemburu ke istana sambil membawa raja burung parkit. Seistana terpesona dengan kemerduan kicauan raja burung parkit. Baginda pun tertarik untuk memilikinya dan mau menukarkannya dengan emas dan berlian. Si pemburu setuju untuk menukarkan raja burung perkit dengan emas dan berlian yang banyak.

     Di istana, raja burung parkit diperlakukan istimewa. Ia dimasukan ke dalam sangkar emas dan diberi makanan yang sangat lezat. Raja burung parkit pun membalas perlakuan baginda dengan kicauannya yang merdu. Perlakuan yang istimewa di istana ternyata tidak membuat raja burung parkit gembira dan nyaman malah merasa sedih dan kesepian. Ia ingin hidup bebas bersama dengan rakyatnya. Akal bulusnya yang ia lakukan terhadap si pemburu, kemudian dilakukannya kembali. Ia kemudian berpura-pura mati. Baginda merasa sedih karena mengira burung kesayangannya mati. Beliau kemudian memerintahkan pengawalnya untuk menguburkan burung kesayangannya secara istimewa.

     Ketika acara hendak dimulai, raja burung parkit dikeluarkan dari sangkarnya. Segera setelah diletakan di luar sangkar, raja burung parkit pun terbang setinggi-tingginya. Ia tidak sabar berkumpul kembali dengan rakyatnya.

     Setelah sekian lama menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya ia tiba di hutan. Rakyatnya penuh sukaria menyambut kehadiran raja mereka yang sudah lama hilang. Akhirnya, raja burung parkit dan rakyatnya hidup bersama kembali dalam suasana aman, tenteram dan damai di hutan Aceh.***

Bisnis online gratis tanpa modal dengan Clixsense :



___________________________________________________________________________________
Pesan moral :
Bijaksana dalam menghadapi setiap masalah membantu kita mampu mengatasi masalah itu.
___________________________________________________________________________________

Diceritakan oleh - Niko D Budiman
                            -  Mariyati

Ditulis ulang oleh Pangeran Linglung Dua


Tidak ada komentar:

Posting Komentar