Alkisah, hiduplah sekelompok rusa di kepulauan Aru. Mereka berlari sangat cepat sehingga hewanlain menyerah bila adu kecepatan. Namun kelebihan itu membuat mereka menjadi sombong. Mereka selalu mengajak hewan-hewan lain untuk lomba lari.
Mereka pun menetapkan peraturan lomba bahwa yang kalah harus menyerahkan tempat tinggal. Hampir pasti rusalah pemenang setiap perlombaan. Dengan demikian, rusa pun menguasai sebagian besar wilayah kepulauan Aru dan merasa palin berkuasa.
Tidak jauh dari hutan, di tepi pantai pulau Aru, juga hidup sekelompok siput laut. Mereka dikenal sangat lamban ketika berjalan. Namun mereka cerdik dan setia kawan.
Suatu hari, seekor rusa menyambangi siputlaut yang bernama Kulomang. Ia kemudian menantang Kulomang untuk lomba lari dengan syarat yang sama yakni yang kalah harus menyerahkan wilayahnya. Kulomang pun menerima tantangan si rusa.
Optimis dirinya menang, rusa pun tertawa terbahak-bahak. Ia begitu percaya diri dan meremehkan Kulomang.
Keesokan harinya, si rusa membawa rombongannya dan pertama sampai di tempat pertandingan. Kulomang yang tidak mau kalah juga membawa sepuluh temannya.
Sebelum pertandingan dimulai, ternyata Kulomang telah menempatkan temen-temannya di setiap pemberhentian. Hal ini yang tidak tersirat dalam pikiran rusa bahwa warga siput itu cerdik. Mereka berlari sepanjang sebelas tanjung. Kulomang tak lupa meminta temen-temannya untuk membalas setiap perkataan rusa.
Sebelum pertandingan dimulai dengan nada angkuh, si rusa berkata kepada Kulomang : Hai Kulomang, wilayahmu pasti menjadi milikku." Namun Kulomang diam saja dan dalam hati iya tertawa karena begitu mudahnya mengibuli rusa.
Saat aba-aba dibunyikan pertanda pertandingan dimulai, si rusa berlari sekencangnya sedangkan Kulomang hanya berjalan santai menuju semak-semak. Beberapa saat kemudian, si rusa sampai di tanjung yang pertama.
Sambil tertawa meledek, si rusa berujar : "Kulomang, sudah sampai dimana kamu? pasti masih tertidur dalam cangkangmu, ya".
Sesaat kemudian ia mendengar suara siput yang sudah bersiaga di balik semak-semak, "kata siapa aku tertidur?" Aku ada di belakangmu?
Si rusa begitu kaget mendengar suara siput itu. Ia terus berlari tanpa istirahat sejenak. semakin kencang ia berlari dan tiba di tanjung yang ke dua. "Bagaimana mungkin Kulomang bisa mengejar aku. "Pasti jauh tertinggal di belakang, " celoteh si rusa.
"Mengapa tidak mungkin! Aku sudah ada dibelakangmu," sahut salah satu siput yang juga sudah menunggu dari balik semak. Si rusa pun terperanjat. Ia berlari lagi dengan sekuat tenaga. Ia tidak mau dikalahkan siput. Ia tidak mau menanggung malu kalau nanti dikalahkan oleh siput yang terkenal berjalan lamban.
Demikian juga di setiap tanjung, rusa tidak lupa memastikan keberadaan si siput. Teman-teman Kulomang tentu saja sudah siap menjawab celoteh si rusa.
Ketika memasuki tempat tanjung kesebelas, nafas si rusa sudah sangat terengah-engah. Sudah kehabisan tenaga. Tiba-tiba si rusa jatuh tersungkur. Nafasnya semakin pendek dan akhirnya si rusa pun mati.***
__________________________________________________________________________________
Pesan moral :
Memamerkan kelebihan kita dengan maksud meremehkan orang lain dapat membawa petaka bagi diri kita sendiri. Karena itu, kalau kita memiliki kelebihan ada baiknya kita mensyukurinya dan menggunakannya untuk kebaikan.
__________________________________________________________________________________
Diceritakan oleh -Niko D. Budiman
-Mariyati
Ditulis ulang oleh Pangeran Linglung Dua
Si Rusa & Si Kulomang - Maluku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar